BERBAGI Pengalaman Menulis Buku
Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.
Beliau adalah juara pertama lomba inovasi pembelajaran tingkat nasional kemdikbud tahun 2016 dan juga penulis ratusan buku
Sejak SMA, sekitar tahun 1990an beliau sudah mulai suka menulis cerita. Hal itu berlanjut sampai beliau menjadi mahasiswa. Apalagi saat cerpen perdana dimuat dalam majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Sejak saat itu semakin rajin menulis dan mengirim ke media. Lumayan, honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain. Beliau kuliah sudah suka berjualan baju, celana dan jam tangan. Karena sejak SMP kelas 1 bapak beliau sudah dipanggil Tuhan.
Sejak menjadi PNS, beliau berhenti menulis. Karena semua kebutuhan sudah terpenuhi. Beruntung, tahun;2013 berjumpa dengan penulis-penulis hebat di Bojonegoro. Akhirnya semangat menulis beliau tumbuh kembali. Tapi tujuan menulis bukan lagi karena uang. Melainkan ingin sukses bersama siswa.
Tahun 2014 adalah pertama kali beliau menerbitkan buku bersama siswa.
Pada tahun 2015, Beliau ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya beliau mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, saya diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di…
Pada tahun 2015, beliau ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya beliau mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, beliau diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di BBJT. BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, saya merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru. Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada tahun 2016, saya ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya. Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya beliau ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, kembali mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan atas inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi keinginan sendiri. Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang saya edit, dengan tambahan sesuai saran dari dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).:mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu. Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain. Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini. Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
TAHUN 2017
Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Beliau diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, beliau belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa .Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, saya belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh karena itu, beliau tidak ingin kesepian. Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. beliau menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya beliau berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, beliau aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga beliau juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan Menulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN 2019
Beliau mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini beliau tulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan kami semakin bahagia. Aamiin.
Selanjutnya, di tahun yang sama. beliau menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, dan lain-lain.
Tapi yang paling banyak ya di Penerbit Majas Grup. Majas memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.
TAHUN 2020
Saya lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM. Namanya TBM Kinanthi.
Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis. Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain. Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara. Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan.
Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis. 4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar.
Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.
Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI. Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa.
TAHUN 2020
Beliau lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM. Namanya TBM Kinanthi.
Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis. Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain. Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara. Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan.
Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis. 4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar.
Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.
Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI. Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa. Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern). Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021 nanti. Dalam berkegiatan saya didukung oleh: dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro, Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.
Ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat murah.
Bagi beliau buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.
Ayo kita tulis sejarah sendiri. Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita.
SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll
Jenis huruf : Time new roman/12/1,5
Ukuran kertas A5
2:2;2;2
Naskah sudah lengkap dg kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah2.
Nama file : SaGu SaBu spasi nama
Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi
Atau SaSis SaBu Emi
Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman. Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman. Misalkan
50-56 halaman kena 480.000. dst
Ongkir bisa bayar di tempat.Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.
Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi ke WA : 082132206671Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,
Silahkan transfer:
BRI 001101005862531An Emi Sudarwati
jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 081232206671
Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.
Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.
Jika tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.1 X edit cover kena cas 100.000
Kiat khusus untuk memperkaya kosa kata dan memperluas topik menulis adalah baca, baca dan baca.
Perbanyaklah membaca. Jika ingin lancar menulis cerpen, banyak-banyaklah membaca cerpen. Jika ingin lancar menulis puisi, maka banyak-banyaklah membaca puisi, demikian juga yang lain.
1. Judul inobel beliau adalah: Peningkatan hasil belajar menulis cerkak (cerpen, dalam Bahasa Indonesia) dengan SMSHP (Selfie, Media Sosial dan Hubungan Pertemanan).
2. Judul buku yang pernah beliau terbitkan bersama siswa:
- Siswa Wasis
- Lilani Aku dadi Srengenge
- KAI (Kelas Anak Istimewa)
- KAH (Kelas Anak Hebat)- dll
Ketika beliau mengalami kebuntuan dalam menulis, segera jalan-jalan mencari bahan bacaan baru.
Untuk menulis masalah sosial kemnasyarakatan yang beliau lakukan adalah mengkomunikasikan dengan pihak lain. Atau disamarkan namanya agar tidak timbul kehawatiran menyinggung pihak lain dan supaya ada dukungan dan ada rasa aman .Bergaulah dengan penulis. Maka adrenalin untuk menulis akan meningkat drastis. Termasuk mesum grup-grup pelatihan menulis semacam ini.
Kiat-kiat beliau ketika membimbing siswa belajar menulis, biasa membawa buku bacaan/cerita ke dalam kelas. Lalu meminta salah seorang siswa membaca di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain mendengarkan. Lalu semua siswa menulis ringkasan ceritanya. Salah satu siswa beliau tunjuk secara acak membaca rinhkasan ceritanya. Jadi semua harus siap jika ditunjuk. Sedang yang lain cukup di tanda tangani.
Jika itu dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Lama kelamaan siswa terbiasa menulis.
Lalu beliau membuat kuis dengan dengan pancingan pertanyaan.
Misalkan:Tema: Kisah Lucu
Pertanyaan:
1. Apakah kamu pernah mengalami kisah yang sangat lucu.
2. Kapan dan di mana kamu mengalami kisah lucu tersebut.
3. Dll ...Bisa sampai 10 pertanyaan atau lebih.
Jawabannya harus berupa paragraf. Bukan jawaban pendek.
Menurut beliau ada penerbit yang gratis, Tapi biasanya seleksi sangat ketat. Naskah harus benar-benar bagus, rapi dan diprediksi laku. Karena penerbit mayor tentu tidak mau merugi.
Tapi maaf ya, kalau penerbit yang kerja sama dengan sama semuanya Indi. Jadi penulis membiayai dan menjual sendiri buku karyanya. Bagi saya itu asik.
Tehnik dapat menulis setiap hari adalah memaksakan diri menyisihkan waktu yang hanya butuh waktu 10 - 20 menit saja kok. Kita kan punya 24 jam sehari semalam. waktunya kapan saja.
Tidak semua tulisan saya terbitkan. Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.
CLOUSING STATEMENT
Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, abadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga kisah sederhana ini mengispirasi banyak orang. (EMI SUDARWATI )
Komentar