Studi KT Mutiara ATM


" Ibu bagi saya adalah "sebenarnya guru", beliau mendidik dengan tulus dari saat kita lahir tidak tau apa-apa, kemudian didiik pelan=pelan bagaimana makan yang benar, bagaimana minum yang benar, mentatih kita untuk berjalan, dan menyayangi kita sepanjang waktu. Ibu bagi saya adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh belau yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak beliau yang mendorong, ketika kesombongan muncul beliau yang selalu mengingatkan. Bagi saya ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang." - Sigit Suryono S.Pd.M.Pd-

Resume Belajar Menulis gelombang 15

Tanggal : jum'at,  21 Agustus 2020 

Nara Sumber : Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd

Moderator : Bunda Kanjeng Sri S

BELAJAR dari ATM Pa Sigit

" Belajar itu penting,  sepenting ATM " (Sineng Fathhas)

                    Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap orang Islam”. Dan pada kesempatan lain beliau pun pernah menganjurkan, agar manusia mencari ilmu meski berada di negeri orang (Cina) sekalipun; meski dari manapun datangnya. Hadis tentang belajar dan yang terkait dengan pencarian ilmu  banyak disebut dalam al-Hadis, demikian juga dalam Al-Qur’an al-Karim. Hal ini merupakan indikasi, bahwa betapa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting artinya bagi umat manusia. Dengan belajar manusia dapat mengerti akan dirinya, lingkungannya dan juga Tuhan-nya. Dengan belajar pula manusia   prestasi   

                Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap saat manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar. Keunggulan suatu umat manusia atau bangsa juga akan sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT. Hingga dalam al-Qur’an dinyatakan Alloh SWT akan mengangkat derajat orang yang berilmu ke derajat yang luhur (lihat : Qs. Al- Mujadilah : 11).

                Apalagi dalam konsep Islam  terdapat keyakinan yang menegaskan, bahwa belajar  merupakan kewajiban dan berdosa bagi yang meninggalkannya. Keyakinan demikan ini begitu membentuk dalam diri umat yang beriman, sehingga  mereka memiliki etos belajar yang tinggi dan penuh semangat serta mengharapkan “janji luhur” dari Alloh SWT sebagaimana yang difirmankan dalam ayat-Nya.Al Mujadilah ayat 11.

                Belajar dari ATM pa Sigit itu apa maksudnya ? Belajar dengan menggunakan konsep ATM nya pa Sigit yaitu A artinya Amati, T artinya Tiru dan M artinya modifikasi. Belajar dari ATM nya pa Sigit penting dan keren karena sangat bermakna bagi kehidupan, banyak prinsip-prinsip kehidupan nya sederhana dan mulia bagaimana ATM nya pa Sigit ? Dan Siapakah Pa Sigit itu ?

 Baiklah,  Pembaca saya ajak untuk menyimak bagaimana Pa Sigit memperkenalkan dan bertutur mengenai pengalaman dengan ATMnya 

                Mohon maaf saya akan menyampaikan cerita melaui tulisan di wa nggih sambil mengingat tentang perjalanan hidup saya di dunia ini tak lepas dari dukungan orang-orang hebat di sekitar saya.perkenalkan nama saya Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd seperti yang sudah ada di contact person di web saya di atas saya mengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang. Akhifitas saya sekarang sebagai duta rumah belajar kemdikbud, duta sains P4TKIPA, admin FB komunitas rumah belajar kemdikbud, Ketua MGMP IPA Kab. Gunungkidul, dan juga Pengurus PPII DIY mulai tahun 2020. 

            Prestasi tertinggi yang saya raih adalah sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan penyerta seperti anugrah gubernur DIY, Penghargaan dari KEmdikbud dan juga Mendapat Satya Lencana bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 dan mendapat kesempatan belajar singkat ke Australia tahun 2o16 

            Prestasi tersebut saya raih melalui sebuah perjuang yang panjang diawali dari masa sekolah dimana saya adalah siswa yang tidak pernah dianggap dan jauh dari prestasi, bahkan saat kuliah S1 di UNY saya hampir drop out dan lulus dalam masa 7 tahun... namun saat kuliah S1 ini nilai-nilai perjuangan, komunitas dan juga kerja keras bisa saya terapkan setelah bekerja menjadi Guru. Mengapa demikian karena saat menempuh kuliah S1 saya ikut organisasi kemahasiswaan sampai senat fakultas, kemudian mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar di beberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah.

                Kegagalan dan rasa malu hilang saat saya diterima menjadi pegawai negeri 1 SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005. Oh iya bapak ibu di sekolah inilah semua ilmu dan juga pengalaman bisa saya terapkan dengan maksimal dan kesempatan akhirnya datang menghampiri saya ketika ada kegiatan pemilihan simposium guru tingkat propinsi DIY tahun 2006. Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut walupun masih CPNS pada saat itu sementara peserta yang lainnya adalah guru-guru pengurus MGMP setiap mapel di DIY. Pengalaman menjadi peserta di Simposium tersebut membuat saya sudah belajar dari awal untuk ikut berkompetisi dengan para senior yang tentu sangat hebat dan sudah berpengalaman. Pengalaman dan ilmu yang mereka miliki saya catat dan pelajari serta saya mencoba melalukan  pola ATM (amati tiru Modifikasi).

    Untuk bisa menjadi orang yang berprestasi yang dibutuhkan adalah

1. Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat. 

2. Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut dengan model ATM (amati tiru modifikasi)

            Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing.  Bagi penulis maka untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah dengan para penulis. Bagi para programer agar bisa hebat maka belajarlah dari para programer lewat hasil karya mereka. dan lain sebagainnya... tentu ini sangat penting bagi teman-teman guru untuk mengetahui karakter diri kita sendiri mau jadi seperti apa dan tentukan target dan startegi yang tepat.

            Ketika simposium guru itulah banyak ilmu yang bisa saya serap dan ikut mempengaruhi perjalanan karier saya sampai saat ini. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari para ketua MGMP di seluruh propinsi DIY dan seluruh mapel yang hadir dalam kegiatan simposium tersebut. Antara lain yaitu: Untuk menjadi juara dalam kompetisi maka harus memiliki produk yang unggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain. Hal ini bisa dilihat dari karya tulis yang baik, kemudian karya tersebut berupa hasil penelitian yang relevant dan tentu di dukung oleh data dan presentasi yang baik pula.

            Dari pengalaman tersebut maka untuk mengikuti suatu kompetisi apapun itu hal yang utama adalah 

1. Memiliki karya yang unggul,

 2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya, 

3. File Presentasi yang baik, 

4. Kesiapan mental saat presentasi, 

5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.

                Dari cata-catatan diatas maka perlu dilakukan pendataan dan juga pengarsipan yang baik apalagi bagi teman-teman yang akan mengikuti ajang lomba guru berprestasi maka yang perlu dipersipakan yang paling utama adalah rekam jejak atau portofolio dari bapak ibu. Saya memiliki hampir semua surat undangan, surat tugas, dan juga bukti dokumentasi semua kegiatan saya sejak tahun 2006 s/d 2015 yang saya arsipkan dari map dan saya taruh di rak ruang kerja saya. itu sangat membantu saat proses mengikuti lomba guru berprestasi.

                Keberhasilan saya sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat nasional tidak serta merta langsung berhasil. saya sebenarnya selalu gagal di even-even sebelumnya. kalau di lihat dari curikulum vitae di atas sebelum juara 1 gupres saya 7 kali gagal dalam ajang prestasi yang lain di tingkat Nasional. seperti NITC tahun 2009 saya gagal karena tulisan saya kurang bisa diterima oleh juri (kurang menggiit), Inobel 2009 karya media saya bagus sekali namun saya gagal karena tidak fokus dalam mempresentasikan karya, saya malah menceritakan siapa saya ... dll yang akhirnya tidak fokus pada media yang harusnya saya presentasikan. Tahun 2012 di ajang ki hajar saya kalah karena presentasi saya kalah dengan kompetitor, sedangkan tahun 2013 di ajang FIG

                Saya kalah karena penelitian saya PTK hanya 1 siklus walaupun sudah saya bawakan buku yang membolehkan 1 siklus selesai asal masalah sudah selesai .... (gaya selingkung saya yang salah), kemudian tahun 2013  saya baru juara 2 gupres tingkat kabupaten .... perlu perbanyak lagi portofolio), tahun 2014 dan 2015 di ajang Mobile Edukasi saya kalah karena media dari kompetitor lebih baik.... .... ( adanya gagal..... gagal.... gagal.... dan gagal.....)

            Semua kegiatan yang sudah saya lakukan selalu saya evaluasi dan saya catat dalam jurnal saya... oh iya bapak ibu bisa baca kegiatan saya sehari-hari di berbagai event di web saya http://cige.info

[1 http://ciget.info merupakan catatan jurnal saya sejak tahun 2009 awalnya melalui http://fisikasmp.wordpress.com

            Saya memang bukan penulis seperti para pemateri yang lain yang sudah menerbitkan banyak buku... saya senangnya baru menulis di web di http://ciget.info , http://inobel.id, http://dutasains.ciget.info itu adalah web-web bebayar yang saya miliki sementara anak saya juga memiliki web berbayar mybaskara.com

             Maaf kita fokus kembali ke cerita saya tentang bagaimana bisa berprestasi sampai juara 1 gupres

            KT / Kata mutiara yang sampai saat ini saya pegang adalah kata-kata dari ibu saya beliau adalah pensiunan guru SD dengan kata mutiara "Kalah cacak menang cacak", itu menjadi pelecut saya untuk mengikuti berbagai event perlombaaan artinya kalah maupun menang merupakan hal yang biasa. maka dengan dukungan dari orang tua, dan juga dari istri dan anak-anak setiap event lomba yang saya ikuti pasti akan saya lakukan dengan penuh perjuangan dan tidak disiapkan asal-asalah.

 Setelah tahun 2015 prestasi nasional terasa mudah saya capai karena perjuangan dan kegagalan dari masa-masa sebelumnya seperti menjadi salah satu peserta terbaik literasi tingkat nasional tahun 2017, Duta Rumah Belajar terinovatif tahun 2018, Duta sains P4TKIPA, dan juga prestasi teratkhir adalah mendapat anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan tahun 2020 pada saat dies Natalis UNY yang ke 56.

TIP mengikuti KOMPETISI  : 

1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),

2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.

3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),

4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,

5. saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti ajang guru berpestasi tingkat nasional silahkan baca tips untuk menjadi guru berprestasi tingkat nasional di websaya ya: http://ciget.info/?p=1438

Sesi Tanya Jawab

Pertanyaan : Bagaimana  orang tua  Bapak  berperan untuk menanamkan karakter untuk rajin belajar dan punya wawasan yang luas

Jawaban :  orang tua saya adalah guru utama pembentukan karakter di keluarga besar, bapak dan dan ibu saya adalah pernsiunan guru SD, sementara putra-putrinya dan mantu semua guru kecuali anak yang terakhir dya ragil seorang penulis novel di GM dengan salah satu karya adik saya dengan judul "sebelas" suaminya seorang apoteker.  Bapak selalu memberikan keluasan untuk belajar bahkan sampai saat ini beliu tetap rajin menulis di bukunya walau usianya sudah 85 th. 

Ibu saya juga sangat berpengaruh pada perkembangan mental sepiritual apalagi di saat kegagalan kuliah didepan mata saat S1 beliau yang selalu menguatkan dan memberi nasehat. Yang selalu beliau katakan adalah 

"kegagalan akan di lihat saat ini saja jika suatu saat kamu berhasil kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain"

 menurut pepatah ...."kegagalah" adalah keberhasilan yang tertunda..., maka pepatah itu saya terapkan bu... ketika mengikuti suatu ajang kompetisi kok saya kalah saya pasti evaluasi dan instrospeksi diri .... salah satunya yang selalu melecut saya adalah..... ketika saya kalah.... saya lebih menang dari teman-teman yang tidak ikut kompetisi.... meskipun saya kalah namun saya memiliki produks PIKI yang bisa dinilaikan AK...., dll sehingga setiap lomba yang saya ikuti pasti saya akan serius menyiapkan karya yang setiap event lomba tentu karya yang dibuat akan berbeda pula... .maka itu akan membuat kita kaya akan karya, kaya akan konten, kaya akan karya tulis.....  ( artinya AK tetap akan didapat.... bisa naik pangkat... dan dapat uang tambah untuk keluarga).... maka jika saya 7 kali gagal maka saya punya 7 produk media, 7 karya tulis. hitung-hitungannya .... kalaupun kalah karya kita masih bisa bermanfaat untuk yang lainnya.

Pertanyaan : Apa makna prestasi bagi pak Sigit?  Atau apa yg ditunjukkan dengan semua prestasi yang telah diraih. Terimakasih

Jawaban :  Prestasi bagi saya hasil capaian yang diniai sesuai dengan gaya selingkung masing-masing event. prestasi akan dirasakan hanya saat event tersebut berlangsung. dan setelah itu kita akan kembali hidup di dunia nyata sebagai pengajar, pendidik dan juga motivator maka maka prestasi yang hakiki bagi kita sebagai guru adalah kita bisa mendidik, mengajar dan memotivasi siswa kita sesuai dengan daerah kita masing-masing sesuai dengan karakter kedaerahan masing-masing dan yang paling utama kita bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk bisa berhasil... karena keberhasilan seseorang butuh model untuk di tiru dan di gugu yaitu kita guru..

Pertanyaan : bagaimana menumbuhkan mental percaya diri setelah mengalami kegagalan?

Jawaban : orang gagal dalam suatu kegiatan atau event atau lomba setelah mempersiapkan diri dengan baik pasti akan muncul, penyesalan kenapa tidak lebih menyiapkan diri, kenapa tidak maksimal, kenapa kurang berlatih dan lain sebagainya bahkan muncul rasa peprcaya diri kurang. Hal ini perlu kita pahamkan pada siswa atau kalau pada diri kita akan lebih mudah... kita gagal saat ikut lomba, maka tatap dan lihat orang lain yang tidak ikut lomba pasti gagal tidak menangpun tidak..... mereka tidak akan punya nilai apa-apa sementera kita yang ikut lomba ketika gagal apa yang kita miliki dibandingkan orang yang tidak ikut lomba adalah.... .karya, ilmu, dan juga pengalaman.... dengan pengalaman kegagalan akan memungkinkan kita menang di kemudian hari... munculkan mental untuk menjadi juara, maka tips untuk menjadi juga.... harus lebih lama belajarnya,... harus lebih siap... harus lebih maksimal dari kompetitor..... "butuh pengalaman".,,,, pengalaman sering didapat dari kegagalan masa lalu....

Pertanyaan : Fokus bidang apa pak yang bapak tekuni dan buat, dalam setiap lomba ? Boleh diberi contoh judul judul yang pernah dilombakan?

Jawaban : saya guru IPA yang senang TIK. Lomba yang saya ikuti seputar pembuatan media pembelajaran berbasis TIK untuk mata pelajaran IPA, baik berbasis komputer, Berbasis android. (MPI: Multimedia pembelajaran interaktif), dari media ini saya melakukan riset namanya RnD untuk pengebangan media, media yang jadi kemudian bisa digunakan untuk PTK. selain pernah sekali ikut lomba yang menyimpang dari keilmuan saya yaitu Diseminasi literasi Nasional tahun 2017, saya membawakan karya cepen karya istri dan saya dengan judul "Aku ingin menghitung rembulan"... yang lainnya pasti sesuai dengan keilmuan saya.....

Pertanyaan : Saya mohon penjelasan lebih lanjut mengenai peserta literasi terbaik tahun 2017. Meliputi kegiatan apa sajakah literasi 2017 itu? 

Jawaban :  Kegiatan Desiminasi literasi tingkat nasional pada tahun 2017 merupakan salah satu Desiminasi literasi bagi guru berprestasi maupun guru-guru yang mendapatkan Pelatihan literasi dari Kesharlindung. Untuk peserta ada 200 orang yang memiliki karya tulis bisa buku, maupun naskah yang siap terbit, saya teman-teman gupres, inobel dll, bu emi sudarwati, dan omjay termasuk peserta kegiatan literasi tersebut. dari 200 orang dibagi menjadi 4 kelas masing-masing kelas terdiri 50 peserta untuk mempesentasikan karyanya di depan para yuri setiap kelas ada 5 yuri. ... dan itu mungkin kegiatan pertama dan terakhir dari kesharlindung terkait dengan desiminasi literasi.... setelah itu saya tidak dengan event tersebut di tahun 2018....

Pertanyaan :  mohon penjelasan singkat tentang rumah belajar?  Apakah kita sebagai guru bisa mengirimkan inovasi / media pembelajaran ??? Atau hanya mengambil media pembelajaran di Rumah belajar ? Terima kasih

Jawaban : Rumah belajar merupakan portal pembelajaran yang dikembangkan oleh pusdatin kemdikbud, yang memiliki fitur utama antara lain sumber belajar, kelas maya, bank soal, dan juga kelas digital. di rumah belajar kita bisa mengambil media pembelajaran baik secara online maupun secara offline. sedangkan bila kita memiliki media pembelajaran dalam bentuk video bisa kita upload dan akan tampil jika sudah dinilai oleh tim penilai dari rumah belajar. begitu juga jika kita memiliki media pembelajaran dalam bentuk html5 / web kita juga bisa menguplod dan untuk tampil di sumber belajar mengunggu kualitas kontrol dari tim pusdatin. demikian juga untuk bank soal ada fasilitas bagi guru untuk memiliki atau menambah bank soal di fitur utama rumah belajar.


Pertanyaan : Untuk mengikuti suatu kompetisi hal yang utama adalah:1.Memiliki karya yang unggul.

2.Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya.Mohon penjelasan apa maksud gaya selingkungnya? 

3. Sebelum mengikuti lomba bagaimana kita mengetahui karya kita unggul ? 

Jawaban :  gaya selingkung adalah aturan tertulis yang disampaikan oleh penilitia lomba, bisa karya meida, bisa buku, bisa karya tulisnya dll intinya aturan setiap lomba harus di pahami dari petunjuk teknis lomba. kemudian untuk bisa mengetahui karya kita unggul adalah dengan mengikuti banyak event dan tentu banyak belajar dari kompetor dan terus belajar trent mode lomba saat ini bisa lewat youtube, web dll... .intinya pengalaman akan didapat dengan terus belajar dan pengamatan....

Pertanyaan

Apa arti Ibu (orangtua) menurut sudut pandang Bapak Sigit ?

Jawaban : Ibu bagi saya adalah "sebenarnya guru", beliau mendidik dengan tulus dari saat kita lahir tidak tau apa=apa, kemudian didiik pelan=pelan bagaimana makan yang benar, bagaimana minum yang benar, mentatih kita untuk berjalan, dan menyayangi kita sepanjang waktu. Ibu bagi saya adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh belau yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak beliau yang mendorong, ketika kesombongan muncul beliau yang selalu mengingatkan. Bagi saya ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang..





Komentar

Sri Mulianah mengatakan…
Keren nih bu. Salam literasi
indrawahyuddin mengatakan…
Lengkab pakai b....

Salam Literaasi
Pak D Susanto mengatakan…
Font-nya ceria. Salam persahabatan blogger pemula.
Bahrudin mengatakan…
resume lengkap, lanjut

Postingan populer dari blog ini

Berkah jujur

LOVE 1

" Fokus " Bunda Salamah Karyodinamo Saimin , M.Pd