Menulis dari ilmu guru

 Keutamaan yang sedang belajar itu adalah menulis sebagai catatan. jaman dulu para ulama klasik seperti ulama imam Syafi'i, imam Maliki, Hambali, Hanafi Ahmad, Baihaqi dan lain lain mencontohkannya menulis ketika belajar atau menuntut ilmu pada guru di atas kertas dengan pena.

Semuanya menulis ilmu  yang diperoleh dari gurunya.Menukis dari pembelajaran tatap muka antara guru dan murid di suatu tempat yang dapat disebut sebagai majelis ilmu.

Tentu saja menulis adalah tujuannya  harus untuk muroja'ah atau mengulang kembali mempelajari ilmu dari guru.Selain murioja'ah agar ilmu lebih mantap dipahami dan diamalkan .

Menulis ketika menuntut ilmu belajar pada guru secara langsung tatap muka dari guru yang sedang ceramah menjelaskan ilmu, menulis  dari majelis tatap muka akan mengantarkan pribadi penuntut ilmu tergali dan membuahkan karya tulis.

Keberkahan belajar ada pada rajin menuntut ilmu, rajin menulis, rajin muroja'ah, rajin membaca literatur .Karena adanya keberkahan ketika ilmu menjadi bertambah bermanfaat nagi orang lain.

Contoh keberikahan ilmu adalah adanya karya tulisan Imam Syafi'i kitab Al umm, kitab Riyadlua Sholihin penulis nya Imam Nawawi . Sampai sekarang ilmu ilmu yang ada pada kitab tersebut menjadi rujukan dalam beribadah dan beramal Sholehagarv meraih keutamaan ilmu, keutamaan ulama  dan dimuliakan oleh Alloh SWT.

Seutama utama belajar adalah dari para ulama.karena ulama adalah pewaris oara nabi dan juga wali Alloh SWT.

Apakah mengikuti metode belajar para ulama pun menjadi berfadlilah atau utama? Tentu saja jawabannya yakin akan mendapat keutamaan karena ulama adalah bukan sembarang orang .Apakah bisa diikuti oleh orang biasa atau awam? Tentu saja saja bisa karena ulama adalah pewaris Nabi.

Ulama klasik adalah sosok teladani kita .Dan juga  ulama ulama sekarang pun yang mengikuti genre ulama ulama klasik adalah ulama yang harus dimulikan tentu saja menjadi teladan .❤️