Menyonsong Era Baru Pendidikan
Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki.
Sebutir pasir yang banyak dijumpa,
~ Ditta Widya Utami ~
Riwayat pendidikan :
SDN Cipeundeuy Subang (1996-2002)
SMPN 1 Cipeundeuy Subang (2002-2005)
SMAN 1 Purwakarta (2005-2008)
Pendidikan Kimia UPI (2008-2012)
Buku karya tunggal :
Lelaki di Ladang Tebu (2020), sebuah antologi cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)
Buku karya bersama :
1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
Komunitas yang diikuti :
1. MGMP IPA Subang Komisariat Kalijati (Sie. Bidang Kerja Sama dan Humas)
2. PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
3. KPPJB (Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat)
4. Lisangbihwa (Literasi Subang Bihari dan Berwibawa)
Mari berteman dengan penulis :
Email : dittawidyautami@gmail.com
YouTube : ditta widya utami
Instagram/Twitter : @dittawidyautami
LinkedIn : Ditta Widya Utami
Daftar Isi Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan
7 Agustus 2020 saya menerima foto buku itu
Saya memilih tema tersebut setelah melihat tayangan berjudul UNESCO Competency Framework for Teachers di Ekoji Channel (channel YouTube Prof. Eko)
Dalam video ini dibahas tentang kompetensi teknologi informasi apa saja yang harus dimiliki guru berdasarkan standar UNESCO.
MENGAPA HARUS "MENYONGSONG ERA BARU PENDIDIKAN"?
Menulis itu ada 3 jenisnya :
1. Menulis untuk mengabadikan momen
Contoh tulisan ini adalah ketika kita menuliskan kisah saat mendapat hadiah kejutan dari Omjay, saat Bapak/Ibu menjadi pemenang lomba blog, dsb.
2. Menulis untuk mengabadikan buah pikiran
Nah kalau ini lebih serius tulisannya. Best Practice, PTK, artikel ilmiah, atau apa pun yang nulisnya terkadang membutuhkan referensi lain.
3. Menulis untuk kebutuhan
Tujuan menulisnya karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhannya bisa macam-macam. Misalnya untuk mendapat kesenangan, untuk menyalurkan hobi, dll.
Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan guru/pendidik saat ini.
Mengapa demikian?Karena ada generasi Z dan generasi Alpha (generasi A)
Generasi z (lahir antara 1995-2010) maupun generasi A (lahir setelah 2010), keduanya merupakan generasi yang dekat dengan teknologi.
Peserta didik yang kita hadapi saat ini mungkin ada yang termasuk generasi z atau generasi A. Oleh karena itu, kita pun sudah barang tentu harus bisa menguasai atau minimal mnggunakan berbagai teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
Meski teknologi hanyalah alat, tapi memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran bahkan telah menjadi kriteria kompetensi pedagogi dan profesional bagi seorang guru.
Selain itu, adanya pandemi corona mengharuskan kita sebagai pendidik untuk mulai menggeser proses pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran-pembelajaran inovatif yang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Oleh karena itu, kita harus siap Menyongsong Era Baru Pendidikan.
Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan ibarat appetizer (hidangan pembuka) dalam suatu jamuan makan yang berfungsi merangsang nafsu makan sebelum hidangan utama (Main Course) dinikmati.
Suguhan yang terkandung dalam buku ini, diharapkan mampu meningkatkan semangat Bapak dan Ibu untuk mengembangkan kompetensinya di bidang teknologi informasi yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.
Kita harus optimis dalam menyongsong era baru pendidikan dimana semua akses informasi bisa didapat dengan mudah. Kapan saja, dimana saja, dan oleh/dengan siapa saja.
Proyek Palapa Ring atau istilah lainnya "Tol Langit" yang dilaksanakan pemerintah semoga menjadi salah satu jalan yang semakin memudahkan akses teknologi informasi di negara kita yang berbentuk kepulauan.
Mengumpulkan Referensi utama tentu selain dari channel Prof Eko adalah modul ICT Competency Framework for Teachers yang dikeluarkan UNESCO (masih berbahasa Inggris), Bowsing internet buku-buku terkait.Telusuri jurnal Program-program pemerintah, dsb. KSemua dilakukan di rumah karena saat itu anak bu ditta masih berusia 4-5 bulan
Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan merupakan hidangan pembuka untuk menuju main course/ hidangan utamanya itu apa?
Menu utamanya adalah bagaimana Bapak/Ibu melakukan pengembangan diri setelah membaca buku, "Menyongsong era baru pendidikan"
Buku tersebut merupakan pengembangan kompetensi TIK yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru.Dengan membaca buku itu, kita bisa tahu saat ini sudah mencapai level mana.
Tapi manfaatnya akan jauh lebih besar apabila lanjut dengan mengembangkan diri. Entah itu mengikuti Diklat tentang TIK, pembelajaran inovatif, apapun yang pada akhirnya menaikkan level kita sesuai standar UNESCO.
Bagaimana bimbingan menulis berasa menulis skripsi?
Berasa nulis skripsi karena deadline nya jelas dan harus presentasi di hadapan Prof. Eko. Tapi yg paling penting karena ada proses bimbingannya itu Bu.
Pertanyaan literasi TIK apa saja yg harus di siapkan seorang guru dalam menyongsong era baru? literasi nya dengan buku ;Menyongsong Era Baru Pendidikan "
Jika ada siswa yg blm dpt memanfaatkan teknologi komunikasi dlm pjj karena satu dan lain hal. Apa yg harus lakukan. ?Karena satu dan lain halnya ini bisa bermacam macam ,Saat PJJ umumnya alat teknologi yg digunakan adalah hp.Saat PJJ ini, setelah melalui survei, ternyata banyak anak yang lebih senang belajar lewat WA. Jadi buat WA grup besar Bu. Insya Allah untuk WA sudah banyak yg bisa.
Karena Masalahnya mungkin saat ada anak yang belum bisa mengakses google form, google Classroom, Quizizz, dsb.
Dalam pembelajaran PJJ pun lakukan menyampaikan terlebih dahulu step stepnya. membuka kesempatan kepada siswa bila ingin bertanya langsung lewat wa pribadi (tidak di grup) karena terkadang ada anak yg merasa malu bertanya di hadapan banyak orang.
Jika blm dapat memanfaatkan teknologi Karena tidak punya, supaya tidak memberatkan.di siapkan modul dan melakukan home visit.
Yang tersulit menurut beliau ketika hendak menulis adalah menggabungkan ide ide seperti saat ini, sudah ada ide menulis pentigraf cicak hitam, ada juga rencana buku solo kedua (insya Allah) bertema you are not alone, ingin nulis kisah kepala sekolah saat ini, kisah tukang kayu
Membangun konsistensinya dengan memegang prinsip , " teruslah memberi arti bagi setiap orang yang kau temui, dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki "
Trik menulis bu Ditta adalah saat keluarga sedang tidur
Teknologi itu sangat cepat perkembangannya adalah benar. Mensepakati bahwa pembelajaran akan kondusif bila siswa dan gurunya sama sama memahami teknologi tersebut.
Teknologi adalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana agar siswa dapat menjadi aktif saat pembelajaran.Di satu sekolah, pemanfaatan zoom mungkin bisa jadi primadona. Di sekolah lain belum tentu.Ada yang bisa menggunakan office, ada yang cukup dengan Google Form.Ada yang pakai LMS, ada yang cukup nonton video YouTube.Apapun teknologi yg digunakan, sebisa mungkin harus tetap membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Guru dapat mempelajari dan menggunakan teknologi baru seperti Augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), atau aplikasi lain tentu hal yang baik.
Kenyataan yang saya amati di luar bahwa minat baca guru rendah. Kalau toh membaca maaf mereka tidak tuntas dan sering gagal paham. Kemudian, buku-buku yang bertema pengajaran dan pendidikan di toko buku itu sangat minim
Buku-buku bertema pendidikan memang belum sebanyak bila dibanding novel dsb.
Oleh karena itu, mari ambil kesempatan menulis bersama Prof. Eko untuk menulis buku-buku bertema pendidikan.
Membiasakan diri membaca jurnal atau artikel ilmiah...
Apa yang kita tulis, bagaimana gayanya, isinya, tergantung dari niatan kita menulis. Apakah untuk mengabadikan momen, mengabadikan buah pikiran, atau untuk memenuhi kebutuhan.
Saat menulis sebuah buku, tulis saja hingga akhir baru kemudian edit.
Menulis untuk penerbit mayor membutuhkan proses mulai dari seleksi naskah, proses layout, editing, proofing, cetak hingga pemasaran.
Teruslah memberi arti dan menjadi sebaik- baik insan
Resume 14 Belajar Menulis Gelombang 15
Nara Sumber : Ditta Widia Utami
Moderator : Bunda Kanjeng Sri Sugiastuti
Peresume : Siti Nengsih, S.Ag
Tanggal : Rabu, 2 September 2020







Komentar