Dimana sosiologis

Entah kenapa manusia disekeliling itu tidak empati atau turut serta mengurusi yang hampir celaka.hanya karena Alloh sedang menolong sehingga motor yang ditabrak dari arah belakang tidak jatuh, pengemudinya menahan motor agar tidak terjatuh rupanya sehingga kaki jempol atasnya sedikit lagi ke kuku terluka, berdarah lumayan ngucur  dan sendal jepitnya putus rusak tidak dapat  dipakai lagi. Penumpang boncengannya juga menahan dengan kaki kebawah, lumayan badan dan helm beradu ke badan depan.Saya penumpangnya sempat bilang aduh astaghfirullahal adzim, kenapa Bu main  selonong saja ke depan tangan saya sudah melambai mau belok... haduh, bagaimana sih .. ibu pengemidi motor itu, berkata maaf Bu jadi bagaimana, engga apa apa ...saya nunjuk kebetulan pengemudinya putraku... tuh kakinya berdasar, sendalnya putus...o iya saya belikan sendalnya yah...ibu itu mengemudi motor dengan membonceng 2 orang perempuan yang masih remaja dan setemgah baya. Tergesa gesa minggir  turun dari motornya.  Saya kaget dan diam sejenak, dan putraku bilang ke penabrak itu tidak apa apa Bu sedikit.Saya kira penabrak itu serius mau membelikan sendal ternyata ditunggu tunggu tidak kunjung datang lagi, entah ke toko mana ..lama nunggu engga datang bicara lagi.dan saya tidak mengurusi kerugian itu  saya juga ke toko membeli air agar membasuh luka, karena seperti bekas ada gesekan dan kotor kulit kakinya.

Manusia sekeliling itu para pedagang kaki lima dan pedagang yang memiliki toko toko itu tidak datang menyapa kepada korban dan ikut memikirkan bagaimana baiknya bagi yang di tabrak dan penabrak .Hak yang ditabrak belum keterima ganti rugi, lalu penabrak bebas begitu saja ... Ada apa dengan sosiologis masyarakat? Kenapa tidak ikut serta menawarka memberikan solusi ... ikut serta menolong membantu yang ditabrak mendapat haknya  dan penabrak harusnya bertanggungjawab.

Jadi teringat Pada zaman saya SD sekitar kelas 5  sekitar tahun 19 86  saya sedang berjalan  mau nyebrang nyebrang entah bagaimana saya ketabrak dan saya  jatuh, orang orang yang ada dipinggiran jalan itu ikut menghampiri dan ikut mengurusi dan saya ingat bagaimana orang orang itu membela korban dan minta pertanggung jawaban nya, meminta data penabrak, ditulis nomor motornya dll dibantu untuk pulang di antar kerumah, walaupun saya jatuh nya ketabrak kaki saya engga apa apa lecet sedikit, terkesan sampai clear...

Begitupun suami ditabrak dari motor yang belakang, motor yang belakang ditabrak mobil yang dibelakangnya tepat.seperti kecelakaan beruntun, dan suami yang ditabrak sampai terlempar ke got, jaket sobek, sayap motor patah,  rusak parah, spion pecah dan potong, tapi tidak mendapatkan hak ganti rugi, korban tidak akan terpikir dapat hak merasakan kaget,sakit dan sebagainya tak berdaya...seharusnya yang menyaksikannya menolong membantu..meng-clear-kan... penabrak entah bagaimana memberikan KTP palsu memberikan no hp tidak aktif ... astaghfirullahal adzim

Sebuah fenomena peristiwa ramah tamah, karakter empati, tolong menolong bertanggungjawab entah dimana..

Bagi korban kecelakaan adalah musibah cobaan dari Alloh SWT yang menguji kesabaran dan supaya korban dapat kembali dekat dengan Alloh SWT atau menjadikan evadir amal amal sholleh dan amal amal kebaikan.

Sebagai pendidik pun atas pengalaman tersebut akan menjadi pelajaran dan akan diteruskan menjadi bahan materi karakter yang harus dibahas dan diujikan kepada peserta didik agar dapat menyikapi dengan tepat sesuai karakter kepribadian yang religius Akhlaqul Karimah serta pancasilais.

Dari pengalaman tersebut maka soal soal akm menjadi tepat semoga dapat menjadikan generasi penerus dewasa dalam sikap, tindakan dan refleksinya cerdas dan bertanggungjawab dimanapun ia berada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi doa bersama jelang PSAJ

LOVE 1

Berkah jujur