Masuk Pesantren putraku

 Masa menjelang akhir masa anak- anak  sekitar di usia SD kelas 6 putra pertama yang masa balita sangat menggemaskan dan lucu, di usia 12 tahun setelah lulus UN yang meraih nilai UN sangat bagus 27.76 bisa masuk ke SMP N pavorit baik di daerah kota maupun negeri, tetapi kami tetap memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke Pesantren Modern Mathla'ul Huda  Daerah Munjul Baleendah dengan pertimbangan mumpung  karena ada rezekinya, akan tetapi sebelum memutuskan ke pesantren itu survey ke berbagai tempat terlebih dahulu, maemang terkenal di kalangan kami orang tua bahwa pesantren itu ada 2 macam ada yang salafi yaitu pesantren yang salah satu kajiannya mempelajari kitab kuning jurumiyah, tanqihul qoul dll plus ada kajian Dawam aholawatan, yasinan, nadzoman plus tahfid Al Qur'an sajuz dan pesantren modern  yaitu pesantren yang mempelajari bahasa Arab yang dominasi plus bahasa Inggris , BTQ dan tahfidz Qur'an minimal capaian 1 juz Al Qur'an hapal. Bundanya cenderung kepada paham salafi dan bapaknya kepada modern, tapi pada akhir sang bunda mengalah demi kedamaian dan keharmonisan.

Putra kami tidak banyak protes ketika orang tua hendak memasukkannya ke pesantren, putra kami  berakhlak baik, pasrah, katanya, bagaimana ayah  bunda saja " . Tapi terus terang sebenarnya pikiran bunda galau, tidak terbayangkan suasana rumah berkurang kehangatan satu anggota keluarga jauh, plus ada cemas  pasilitas jamban biasa dirumah ini memakai jamban umum, biasa dirumah penuh kemudahan kemungkinan di pesantren mengalami kesulitan,  hanya bisa tegar dengan do'a semoga putra ku mampu menghadapi situasi baru dengan baik  dan keyakinan, untuk putraku ini pendidikan pesantren lebih baik .

Pada awal masuk pesantren,mengantarkan anak sampai masuk ke Kobong atau ke kamar dimana anak akan tidur .Pembekalan dibereskan oleh orang tua disimpan rapih , pakaian seragam, salin baju sehari hari dengan baju Koko,  sarung serta sejadah, beberapa baju kaos untuk tidur,  under ware, ember gayung alat mandi,bantal sepatu sendal, plus Snack dan uang saku ,  kasur dan lemari tidak dibawa karena pesantren sudah menyediakannya, Setelah membereskan didalam  Perasaan orang  tua terasa haru pilu dan  teringat ini sedang diuji kesabaran.

Dikobong itu jumlah santri baru yang nginap berjumlah 30 santri.lumayan padat tapi tersusun rapih, kasur dan lemari yang menjadi penghalang satu sama lainnya .Keadaan Kobong cukup cahaya,  cukup layak untuk menginap, cukup bisa nyaman. Dipikiran saya bisakah anak tidur rame rame , betahkah nanti putraku di sini? Wallohu 'alam 

 Pimpinan pesantren mengumumkan bahwa anak anak setelah dititipkan di pesantren tidak boleh ditengok setelah 2 Minggu Minggu ke 3 di hari Jumat baru bisa menjenguk.Hanya dengan do'a dan membaca Al Qur'an pelipur rindu.ingin bertemu sama anak, yang menjadi tenang bahwa anak berada dibawah asuhan guru pembimbing, setiap  asuhan guru pembimbing membimbing sekolompok santri berjumlah 10 orang . berarti putraku berada di suatu kelompok dengan teman teman barunya.

Mengenai pengelompokan santri ini dibawah asuhan guru pembimbing sudah diberitahukan sebelumnya oleh pihak pimpinan pesantren.Ksmi sebagai orang tuanya bukan hanya membekali materi tetapi juga immateri.Dan saya sebagai bundanya memikirkan Mengenai kelompok santri yang terdiri dari teman teman baru bagi putra, mungkin akan menemukan teman yang sesuai dengan karakter putra mungkin juga ada yang tidak sesuai, hanya dinasehati dengan kata kata, bahwa, " Terimalah teman apa adanya jangan berharap seluruh teman mu dapat sesuai dengan keinginanmu, mungkin nanti ada teman yang menyebalkan, mungkin ada teman yang baik, mungkin ada teman yang pelit dan ingin menang sendiri dan lain lain, dan mungkin ada teman yang pemarah, dan mungkin ada yang lebih buruk dari itu, jadilah  AA  santri yang punya prinsip, tidak mudah terpengaruh dengan hal hal yang buruk,  tetap menjadi orang baik dimanapun berada dan dengan siapapun,  jangan lupa pada tujuan AA  ke sini  menuntut ilmu, menuruti berbakti sama orang tua menjadi santri yang baik, belajar dengan baik, menghormati guru,  carilah temukanlah hal hal yang positif di sini sebanyak banyaknya  kalau rindu sama bunda berdoa sholat dan baca Alquran atau baca buku.Jangan bersedih, jadilah orang yang kuat, dan lihat lah saudara saudara AA , keponakan AA paman juga ayah juga mampu tinggal di pesantren dan menyelesaikan sekolah lulus dipesantren, masa AA tidak.anak lulusan SD menjawab hanya mengangguk terasa ekspresi wajah tidak gembira.Ah dalam hati kuatkan yaa Alloh pesantren pendidikan terbaiknya.

Minggu ketiga di hari Jumat, pertamakali bunda  menjenguk tidak dengan ayah,  bertemu anak itu dengan wajah yang sedih. Dan duduk bersama di teras  perpustakaan pesantren, sambil membuka makanan dan minuman kesukaannya, putra hanya terdiam tidak  menyantap mamin yang saya bawa, dan menangis, saya sebagai bundanya berusaha untuk didepannya tegar dan kuat tidak terbawa perasaan nya, ditatap wajahnya, ada luka goresan didekat pelipis mata, di bagian dagu sedikit kelihatan memar...tentunya saya bertanya, kenapa pelipis matanya luka, habis berantem dan , ahh berantem karena masalah apa coba cerita? Ditanya malah terlihat semakin deras airmata nya..." cobalah cerita? Masih diam dengan air matanya.Baiklah  sok nangis sepuas nya, tapi minum dulu yah,  Anak mau minum.dan pegang minumannya,  saya hanya berkata didepannya, hidup memang pada kenyataannya tidak harus selalu ketawa gembira bahagia, terkadang harus juga mengalami kecewa dan sedih lalu menangis, kita mahanuaia biasa bukan malaikat, sangat boleh menangis, tapi jangan lama lama, bersyukurlah masih ada bunda yg sehat, baik perhatian, sambil tersenyum..Setelah itu bunda tidak memaksa AA untuk cerita, dan bunda hanya ingin tahu  sekarang  AA maunya apa , mau berhenti pesantren, atau bagaimana mau pindah pesantren? AA pengen pindah kamar Bun pengen sekamar dengan Fulan, bunda jawab lagi kenapa teman yaang sekarang engga cocok ? Ah engga nunggu jawaban kelamaan, dan engga penting. Ok kali mau pindah kamar harus bilang dulu ke guru pembimbing , siapa yang mau bilang bunda atau AA mau coba bilang, apakah berani ngomong ke guru asuh? AA menjawab iya AA saja ynag bilang. Ke gurubl asuh ..ok bagus memang Aa pintar anak pemberani sambil tersenyum, setelah clear  begini ...baru mau menyantap makanan yang bunda bawa alhamdulillah,.

Seminggu kemudian menjenguk putra lagi yang dipesantren sudah membaik tetap ada keluhan keluhan ketidaknyamanan hanya tidak menangis, saya orang tetapi memberi support bahwa pesantren pendidikan terbaik untukmu, dan menanamkan kalaupun memang ternyata keadaan nya buruk jangan melihat keburukannya pasti ada kebaikannya  dan tetap harus memegang prinsip jadilah orang yang kuat tidak menyerah pada keadaan, jadilah orang baik .

Alhamdulillah sampai 3 tahun dipesantren  dengan nilaii yang sangat baik walaupun putraku sudah kerasan di pesantren tetapi keuangan tidak mengizinkan akhirnya melanjutkan ke sekolah SMKN saja jurusan nya sesuai minatnya Di SMK N juga dapat berprestasi kulihat kedewasaannya dan terlihat ada kebahagian dan kebanggaannya karena lulus pesantren saya pun bundanya merasa lega dan bahagia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi doa bersama jelang PSAJ

LOVE 1

Berkah jujur