Birrul walidain

 Pada pagi hari di shaum Ramadhan yang hari ke  tiga, setelah sholat shubuh Sunnah dan wajibnya,membaca Alquran,  mencuci piring dan merapihkan dapur lalu ku pegang hp seperti biasa melihat chat room grup forum guru, KBM, KPEU, majelis Taklim, chat japri (jalur pribadi)  ada chat dari adik bahwa ema  sakit lebih parah, engga bisa jalan, sakit bergerak  kaki dan awalnya dari  sebelah pinggang kiri sampai ujung kaki, engga bisa tidur nyenyak dan makan engga enak, sungguh kabar yang membuat khawatir .Tidak lama pegang hp langsung bergegas sholat Dhuha dan rencana mau menjenguk Ema ibuku yang teramat berjasa tiada duanya dalam kelahiran Sampai mengantarkan aku kepada kedewasaan dengan membimbing pada kuliah dan bertanggungjawab pada pembiayaan kuliah.

Ibuku sedang sakit, rasa ingin segera menghampiri, mencium berbakti dekat untuk mengabdi, segala hal yang diinginkan.  ingin dipenuhi.Kesempatan birrul walidain kapan lagi !

Bergegas ke rumah ibu bersama putra yang terbesar menggunakan motor yang lumayan agak tua sehingga kadang terasa ke badan nya agak lumayan lebih lelah daripada memakai motor yang keluaran baru, Namun karena rasa sukur yang lebih besar sehingga perasaan lelah itu cepat fresh kembali karena banyak kenikmatan yang lebih dirasakan.alhamdulillah tiba di rumah ibu langsung menuju kamar ibu dan didapati ibu sedang terbaring dan merurung kesakitan saya pegang tangan dan menciumnya walaupun wabah covid 19 yang dianjurkan sosial distancing namun saya yakin.keberkahan lebih tinggi daripada virus Covid.Orang tua seperti ibu ku yang sudah usia 80 tahun, rengkuh anak kepada ortu lebih dipahami daripada wabah covid 19...dan Didapati ibuku senang saya datang, ada senyum dan kata  yang diucapkan terimakasih neng sudah datang..

Mendoakan hampir setiap waktu untuk kesembuhan dan juga kebahagiaannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi doa bersama jelang PSAJ

LOVE 1

Berkah jujur