Belajar mendengarkan 1

Sekian lama hidup didunia ini interaksi kehidupan dalam Sehari hari di keluarga, sekolah masyarakat, bersama teman teman atau seharian pull kadang sehari semalam 24 jam tak luput dari mendengar, ketika tidur pun pernah bermimpi mendengar suara rintihan, atau gelak tawa dan sebagai nya 


Aktivitas mendengar memang perlu diperhatikan juga karena sangat urgen untuk keseharian hidup kita dalam komunikasi efektif, dalam belajar atau dalam setiap interaksi dengan sesama insan manusia ataupun dengan sesama makhluk.

Secara pribadi mendengar itu ada yang secara sengaja mendengarkan namun ada kalanya mendengar sesuatu bunyi atau suara yang tidak disengaja,...suara begitu saja terdengar.Asyiknya bisa mendengar ,karunia indah dan sangat besar dari Alloh SWT kita bisa mendengar. 


Ketika suatu hari saya mengikuti kajian  hari ahad tvri , acara mimbar agama  Islam pada pukul 13.00 menyaksikan konten mengenai sama'  (artinya mendengar) sama' terkait dengan kajian tasauf memang pro kontra ahli fiqih /fuqoha mengenai hukumnya, karena sama' pada pengertian terkait tasauf adalah mendengarkan dendang yang bersifat religius dan dinikmati oleh salik (sufi) lalu salik itu mengapresiasi apa yang didengarnya dengan gerak tubuh atau tangan, dengan tarian gerak tubuh yg berputar. 


Tersimak  Detail makna aktivitas mendengar dalam kajian Islam dikupas oleh Syaikh Abdul Qodir Jailani bahwa sama' ada tiga tingkatkan 
Yakni, 1. Sama'un bil 'ilmi artinya aktivitas mendengar untuk mendapat pengetahuan atau ilmu seperti pada situasi pembelajaran halaqoh atau di kelas guru sedang menerangkan dan murid mendengarkan atau menyimak nya. Mendengarkan dengan fokus atau konsentrasi akan mendapatkan pemahaman ilmu/pengetahuan dari apa yg diterangkan oleh guru. 

Namun ada juga gangguan atau istilah yang merusak sama' pada tingkatan ini adalah kelalaian kelalaian ini dapat bersumber dari hati atau qolbu yang lalai, dan dapat dari faktor x (eksternal) yang menganggu. 

2.Sama'un bil hal artinya aktivitas mendengar yang disertai qolbu atau rasa hati yang bening, proporsional. Contohnya Ketika mendengarkan dendang sholawat Rosulullah S. A. W  maka ia mendengarkan dengan disertai dengan beraian air mata dan hatinya menerjemahkan dendang sholawat dan memahami makna sholawat, kerinduan bertemu rosul muncul di hatinya dan dapat juga sampai pada perasaan berasa bersama rosul S. A. W walau wujud rosul tak nampak. 

Yang merusak tingkatan sama'un bil hal adalah sibuk dengan halnya atau seninya. Misalnya  mendengarkan sesuatu tersambung ke rasa yang membuatnya sedih, bisa menangis namun hanyalah nangis, sibuk berusaha mempernagus suara agar menyentuh hati yang mendengarkan tapi tidak berusaha memperbagus qolbu, karena bagusnya suara bukan menyebabkan menyentuh rasa tapi juga dengan suara dapat menyentuh rasa pada keagungan  Alloh SWT sang Maha Pencipta Suara

3.sama'un bil haq artinya aktivitas mendengar dengan pemaknaan yang sekaligus dapat memahami pesan pesan kebenaran dari Alloh SWT mengenai apapun yang didengar menjadi marifatulloh menjadikannya dapat ilmu haqiqi atau haqiqat sesuatu. 
Tingkatkan ini adalah tercapai oleh para Nabi/Rosul, para sahabat nabi, para waliyulloh... Dan seterusnya. 

Tingkatan ini yang merusak nya adalah ambisi nafsi artinya  ambisi jiwa bernafsu. 

Para Nabi /Rosul mendengar / memiliki sama' dengan jiwa yang bening tanpa ambisi nafsi. Dan para nabi ma'sum dari hal hal yg merusak sama' 


Semoga Alloh SWT menuntun kita pada sama'un bil ilmi, bil hal dan bil haq 
Dan dapat mewaspadai yang merusaknya serta Alloh SWT menjaga kita dari yang merusak sama'

Aamiin yaa robbal'alamiin 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi doa bersama jelang PSAJ

LOVE 1

Berkah jujur